Sejarah dan Perkembangan Bluetooth
Nama
bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh
perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang
telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia,
dan Toshiba.
Kali
pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26
Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan
perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam
menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan
perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat
proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking
process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan
protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.
Jadi settingan yang harus dilakukan juga cukup rumit.
Pada
bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan
dirilis versi 1.1 dan 1.2. Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan
dan perbaikan antara lain :
- Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.
- Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.
- Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence.
- Transmisi berkecepatan tinggi.
- Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:
- Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bisa digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.
- Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.
- Koneksi berkecepatan tinggi.
- Multiple speeds level.
Bluetooth
menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio
yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan
adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu
lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh
IEEE802.11xxx. Transceiver yang digunakan oleh bluetooth bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific, and Medical).
Pada
beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan channel
untuk Bluetooth ini. Seperti di Amerika dan Eropa, frekuensi yang
digunakan adalah dari 2400–2483,5 yang berarti menggunakan 79 channel.
Cara perhitungannya sebagai berikut : untuk RF Channel yang bekerja
frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k adalah jumlah channel yang digunakan
yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481 MHz. Kemudian ditambah
dengan pengawal frekuensi yang diset pada 2 MHz sampai dengan 3,5 MHz
untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi 2481+2,5 =
2483,5 MHz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar